Rabu, 30 November 2016

PERENCANAAN DAN PEMBELAJARAN DI SD PERENCANAAN PEMBELAJAN


<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
          google_ad_client: "ca-pub-1509091509970704",
          enable_page_level_ads: true
     });
</script>

PERENCANAAN DAN PEMBELAJARAN DI SD

PERENCANAAN PEMBELAJAN
 Hasil gambar untuk logo uhamka fkip
 Oleh:

KELOMPOK 8

1.      Anjaswari Putri Utari                                      1501025427
2.      Sealvyana Mufti Santoso                                1501025327
3.      Muhammad Farhan Pratama                           1501025227

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2016








KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan tugas serta dapat menyusunnya dalam bentuk makalah. Adapun pengkajian makalah ini yaitu tentang Perencanaan Pembelajaran.
Ucapan terimakasihkami sampaikan kepada Ibu dosen pengampu matakuliah Perencanaan dan Pembelajaran di SD yang telah memberikan tugas makalah ini,  demi mendorong semangat serta keaktifan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.
Kamipun  menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan,  untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna  menyempurnakan makalah ini kedepan.



                                                                                                Penyusun




DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Pengembangan kualitas sumberdaya manusia sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa mencakup pengembangan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumberdaya pembangunan. Manusia sebagai insan menjadi perhatian karena dalam peningkatan sumberdaya, manusia menjadi dasar dari kehidupan. Tentunya keberhasilan membangun manusia sebagai insan seutuhnya akan menentukan keberhasilan membangun manusia pada sisi lainnya, yaitu prilaku dalam membangun diri dan lingkungannya.
Dari berbagai bentuk pengembangan kualitas sumberdaya manusia, pendidikan bisa dikatakan sebagai faktor utama pengembangan sumberdaya manusia. Berkenaan dengan pendidikan, hal tersebut identik dengan pendidikan formal di sekolah yang paradigma, pendekatan, bentuk, pengelolaan, kurikulum dan manajemennya dari pemerintah.
Meskipun telah dilakukan upaya peningkatan pendidikan oleh pemerintah dengan melakukan perubahan paradigma dan kurikulum, namun perubahan tersebut dari masa ke masa masih belum memberikan hasil yang memuaskan. Diperlukan upaya keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya terkecil yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan adalah dengan membuat perencanaan pendidikan atau pembelajaran. Dengan adanya perencanaan yang strategis akan dengan mudah mengukur dan mencapai tujuan yang diimpikan. Tentunya dalam membuat perencanaan pembelajaran tersebut harus melihat dan melibatkan komponen-komponen yang ada dalam lingkungan pendidikan.


B.     Rumusan Masalah

1.    Apakah pengertian perencanaan pembelajaran?
2.    Apa tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran?
3.    Apa manfaat dari perencanaan pembelajaran?
4.    Bagaimana prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran?
5.    Apa saja model dan langkah perencanaan pembelajaran?
6.    Apa saja ruang lingkup perencanaan pembelajaran?
7.    Apa peran pendidik dalam perencanaan pembelajaran?

C.    Tujuan Makalah

Makalah sederhana ini bertujuan untuk:
1.    Mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran.
2.    Mengetahui fungsi perencanaan pembelajaran.
3.    Mengetahui manfaat dari perencanaan pembelajaran.
4.    Mengetahui prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
5.    mengetahui berbagai macam model perencanaan pembelajaran.
6.    mengetahui ruang lingkup perencanaan pembelajaran.
7.    mengetahui peran pendidik dalam perencanaan pembelajaran.





BAB II

PEMBAHASAN


A.    Hakikat Perencanaan Pembelajaran

1.      Pengertian Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan mengandung ranngkaian keputusan dari penentuan tujuan, kebijakan, program, metode-metode dan prosedur tertentu. Berikut berbagai definisi tentang perencanaan yang dikemukakan oleh banyak ahli:
a.       Menurut Steller, perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program dan alokasi sumber.
b.      Menurut Robbins, perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan.
c.       Menurut Louis A. Allen, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Jika dilihat dari beberapa definisi di atas, pada hakikatnya perencanaan merupakan usaha untuk mencari dan mencapai wujud yang akan datang. Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat kegiatan dapat berjalan secara baik, disertai dengan berbagai langkah antisipasif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan.

2.      Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses membelajarkan peserta didik agar berhasil mencapai tujuan. Berikut beberapa pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli:
a.       Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 120,pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.
b.      Dimyati dan Mudjiono, pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang disediakan.
c.       Warsita
Pembelajaran merupakan suatu bentuk usaha dalam membuat peserta didik agar mau belajar atau suatu bentuk aktivitas untuk membelajarkan peserta didik.
d.      Slavin
Pembelajaran merupakan perubahan tingkah laku seseorang individu yang disebabkan oleh sebuah pengalaman.
e.        A. Kimble
Pembelajaran adalah perubahan yang kekal secara relatif dalam upaya tingkah laku akibat dari latihan yang diperkuat.

3.      Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Beberapa pengertian perencanaan pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a.       Menurut Ritchy, perencanaan pembelajaran adalah proses detail spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
b.      Menurut Smith & Ragan, perencanaan pembelajaran adalah proses sitematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam rancangan untuk bahan  dan aktivitas pembelajaran.
c.       Menurut Zook, perencanaan pembelajaran adalah proses berpikir sistematis untuk membantu pelajar memahami (belajar).
d.      Menurut Toeti Sukamto, perencanaan pembelajaran adalah pengembangan pembelajaran sebagai suatu sistem  yang akan terintegrasi dan terdiri atas beberapa unsur yang saling berinteraksi.
e.       Menurut Nana Sudjana, perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran, yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajaran sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan( materi), cara penyampaian kegiatan (metode dan teknik), serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan merencanakan semua komponen pembelajaran, terutama yang terencana (tujuan, materi, strategi/metode, langkah-langkah, sumber bahan, dan penilaian) sehingga proses pembelajaran berjalan secara baik dan mencapai hasil yang optimal.
Secara lebih operasional, perencanaan pembelajaran dapat diartikan ssebagai proses menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

B.     Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran

1.      Tujuan perencanaan pembelajaran

Tujuan perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah sebagai berikut:
1.      Menjadi landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.
2.      Memberikan gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek (proses pembelajaran) yang akan dilaksanakan.
3.      Memberikan pengaruh terhadap pengembangan individu siswa karena disusun dengan menggunakan pendekatan sistem.

2.      Fungsi perencanaan pembelajaran

Adapun fungsi dari perencanaan pembelajaran seperti dikemukakan Oemar Hamalik (2001) adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungan dengan pembelajaran untuk mencapai tujuan.
2.      Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap tujuan pendidikan.
3.      Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
4.      Membantu guru dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat siswa dan mendorong motivisi siswa.
5.      Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang update pada siswa.

C.    Manfaat Perencanaan Pembelajaran

Proses pembelajaran tanpa perencanaan akan mengurangi fokus pembelajaran, metode, teknik penyampaian, dan materi yang hanya seadanya, manajemen waktu yang tidak proporsional serta tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran yang susah tercapai dan terukur. Dengan demikian perencanaan pembelajaran yang disiapkan secara baik memiliki manfaat yang besar, yaitu sebagai:
1.      Petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2.      Pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur dalam terlibat dalam kegiatan.
3.      Pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun peserta didik.
4.      Alat ukur efektif tidaknya pembelajaran sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan pembelajaran.
5.      Bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6.      Menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

D.    Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dikembangkan dengan berpegang pada beberapa prinsip sebagai berikut:
1.      Signifikansi, tingkat pengaruh perencanaan pembelajaran yang dibuat dengan proses hasil pembelajaran yang diharapkan.
2.      Feasibilitas, perencanaan pembelajaran memperhatikan realitas komponen pembentuk sistem pembelajaran.
3.      Relevansi, perencanaan memberikan jaminan pelaksanaan dan ketercapaian tujuan pembelajaran.
4.      Kepastian, perencanaan pembelajaran memastikan faktor-faktor yang mendukung dan meminimalkan faktor yang menghambat pembelajaran.
5.      Ketelitian, perencanaan pembelajaran didasari pada ketelitian dan keterincian dalam merencanakan setiap faktor yang mendukung proses pembelajaran.
6.      Adaptabilitas, perencanaan pembelajaran yang dibuat tidak berarti kaku, tetapi mampu mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga tetap konsisten mencapai tujuan pembelajaran.
7.      Ketepatan waktu, perencanaan pembelajaran memperhatikan ketersediaan waktu yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran.
8.      Monitoring dan evaluasi, perencanaan pembelajaran memungkinkan monitoring dan evaluasi sehingga dicapai perencanaan yang ideal dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif.

E.     Model dan Langkah Perencanaan Pembelajaran

Model perencanaan pembelajaran terus berkembang sesuai perkembangan dan kebijakan tentang pendidikan atau kurikulum. Secara teoritik dan ptaktik, ada beberapa model perencanaan pembelajaran:

1.      Model Tradisional

Model ini dikembangkan oleh Glaser (1968) yang sering disebut dengan Pola Dasar Pokok (PDP). Menurut PDP pembelajaran terdiri atas 4 komponen yang perlu direncanakan.
a.       Instructional Objectives (IO) atau tujuan pembelajaran.
b.      Entering Behavior(EB) atau penelaahan kemampuan peserta didik.
c.       Instructional Prosedur(IP) atau proses pembelajaran.
d.      Performance Assesment(PA) atau penilaian terhadap tujuan pembelajaran.

2.      Model Banathy

Model ini dikembangkan oleh Bela H. Banathy meliputi 6 komponen:
a.       Merumuskan tujuan.
b.      Mengembangkan tes.
c.       Menganalisis kegiatan pembelajaran.
d.      Mendesain sistem pembelajaran.
e.       Melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil.
f.       Mengadakan perbaikan.

3.      Model Kemp

Model ini dikembangkan oleh Jerol Kemp meliputi 8 komponen:
a.       Menentukan tujuan pembelajaran umum.
b.      Membuat analisis tentang karaktersitik siswa.
c.       Menentukan tujuan pembelajaran khusus.
d.      Menentukan materi pembelajaran.
e.       Menentukan penjajagan awal.
f.       Menentukan strategi pembelajaran.
g.      Mengkoordinasikan sarana penunjang pembelajaran.
h.      Mengadakan evaluasi.

4.      Model IDI (Instructional Development Institute)

Model ini dikembangakn oleh University Consorlium for Instructional Development and Technology. Model ini terdiri atas 3 langkah utama yang setiap langkahnya terdiri atas 3 langkah yaitu:
a.       Devine (Penentuan)
1.      Identifikasi masalah.
2.      Analisis latar.
3.      Pengorganisasian materi.
b.      Develop (Pengembangan)
1.      Identifikasi tujuan.
2.      Penentuan dan pemilihan metode.
3.      Penyusunan prototype.
c.       Evaluate (Evaluasi)
1.      Tes uji coba.
2.      Analisis hasil.

5.      Model Dick and Caarey
Model ini dikembangkan oleh Dick and Caarey (2001) meliputi 8 komponen, yaitu:
a.       Membuat analisis pembelajaran.
b.      Membuat analisis tentang karakteristik siswa.
c.       Menentukan tujuan pembelajaran khusus.
d.      Mengembangkan instrumen penilaian.
e.       Menentukan strategi pembelajaran.
f.       Menentukan materi pembelajaran.
g.      Melakukan evaluasi pembelajaran.

6.      Model ROPES (Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary)

Model perencanaan pembelajaran ROPES dikembangkan oleh Hunt dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Review, yaitu mengawali pembelajaran dengan pretest.
b.      Overview, yaitu menyampaikan secara ringkas isi dan strategi yang akan digunakan.
c.       Presentation, yaitu inti pembelajaran.
d.      Exercise, yaitu memberikan latihan dan tugas-tugas.
e.       Summary, yaitu menyimpulkan dan memberikan penguatan.

7.      Model PSSI (Program Pengembangan Sistem Instruksional)

Model ini sebagai bentuk implementasi kurikulum 1975 untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA dan Kurikulum 1976 untuk SMK, meliputi 5 komponen, yaitu:
a.       Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK).
b.      Menyusun alat evaluasi.
c.       Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran.
d.      Merencanakan program kegiatan.
e.       Melaksanakan program.

8.      Model Kurikulum 1994

Model ini merupakan modifikasi dari model PSSI, terutama pada tingkat operasionalnya. Pada tingkat operasional dikembangkan dengan Model Satuan Pelajaran (MSP) untuk satu pokok bahasan dan Rencana Pengajaran (RP) untuk satu kali pertemuan tatap muka.

9.      Model KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

Model ini merupakan implementasi KTSP berdasarkan Permendiknas SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA/MAK, meliputi 7 langkah, yaitu:
a.       Analisis standar isi (standar kompetensi, kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan, sebagai dasar menyusun indikator.
b.      Merumuskan tujuan pembelajaran.
c.       Menentukan materi pembelajaran.
d.      Merencanakan metode dan strategi pembelajaran.
e.       Merumuskan langkah-langkah pembelajaran.
f.       Menentukan sumber bahan dan media pembelajaran.
g.      Menentukan penilaian (teknik, bentuk, instrumen, kunci jawaban/rubrik penilaian, dan penskoran).

F.     Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran

Berdasarkan model-model perencanaan pembelajaran yang sekaligus menentukan langkah-langkahnya, ruang lingkup perencanaan pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 segi, yaitu substansi teoritis dan operasional praktis.
1.      Secara substansi teoritis, perencanaan pembelajaran meliputi 6 komponen, yaitu:
a.       Perumusan tujuan pembelajaran.
b.      Pengembangan materi pembelajaran.
c.       Pemilihan metode dan strategi pembelajaran.
d.      Penentuan langkah-langkah pembelajaran.
e.       Pemilihan sumber bahan dan media pembelajaran.
f.       Pengembangan penilaian pembelajaran.
2.      Secara operasional praktis, perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan yang menghasilkan dokumen perencanaan pembelajaran, yang memuat komponen-komponen substansial. Dokumen-dokumen perencanaan tersebut meliputi:
a.       Program tahunan.
b.      Program semester.
c.       Silabus.
d.      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
e.       Program penilaian, termasuk penentuan kriteria ketuntasan miniman (KKM).

G.    Pendidik sebagai perencana pembelajaran

Rencana pembelajaran, sebenarnya dapat dikembangkan oleh siapa saja yang memiliki kompetensi untuk mengembangkan recana pembelajaran (ahli desain pembelajaran). Akan tetapi, dalam kegiatan pembelajaran formal di sekolah, pendidik sebagai subsistem dari proses pembelajaran memiliki tugas dan tanggung jawab untuk merencanakan pembelajaran.
Guru dituntut memiliki kompetensi pedagogik untuk mengembangkan kurikulum, yang secara operasional berarti menyusun perencanaan pembelajaran, yang meliputi:
1.      Menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum.
2.      Menyusun RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran.
3.      Menyusun dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
4.      Menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
5.      Menyusun dan menggunakan berbagai sumber dan media belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.
6.      Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran.
7.      Menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


A.    Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran adalah kegiatan merencanakan semua komponen pembelajaran, terutama yang terencana (tujuan, materi, strategi/metode, langkah-langkah, sumber bahan, dan penilaian) sehingga proses pembelajaran berjalan secara baik dan mencapai hasil yang optimal.

Tujuan perbuatan perencanaan pembelajaran adalah untuk menjadi landasar bagi guru dan siswa untuk mencapai indikator yang ditetapkan, memberikan gambaran kerja jangka pendek, dan memberikan pengaruh terhadap pengembangan sistem.

Perencanaan pembelajaran juga memilliki banyak manfaat serta fungsi tertentu untuk perkembangan dunia pendidikan. Perencanaan pembelajaran juga memiliki banyak model, dimulai dari tahun 1968 yaitu model tradisional sampai moder terkini yaitu model KTSP dan Kurtilas.

B.     Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman calon guru agar dapat meningkatkan kepemahaman tentang perencanaan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran guna meningkatkan kompetensi guru yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.






DAFTAR PUSTAKA


Uno, Hamzah B. 2011.PERENCANAAN PEMBELAJARAN.Jakarta:PT Bumi Aksara.
Martiyono.2012.PERENCANAAN PEMBELAJARAN.Yogyakarta:Aswaja Pressindo.